Selasa, 30 April 2013

Ustadz Jefri Al Buchori

Teladan Kepemimpinan Qolbu ala Ustadz Jefri Al Buchori

”       Sejak usia muda, Ustadz Uje sudah memiliki bakat dalam bidang seni dan agama, dimana Ustadz Uje menempuh pendidikan di Pesantren Daar El Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang dan meraih prestasi dalam MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga level daerah tingkat I / provinsi. Sempat menempuh karir sebagai aktor sinetron dan penari di klub malam, dan meraih prestasi sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah versi Televisi Republik Indonesia (TVRI). Karir dakwah Ustadz Uje dimulai tahun 2000 yang sempat diwarnai penolakan dari umat yang melihat track record masa muda kelam Ustadz Jefri, namun tidak menghentikan karir cemerlang beliau ketika masuk dalam acara dakwah di Televisi Trans TV7, TPI dan stasiun broadcast lainnya. Konsep fokus dakwah Ustadz Uje ke anak muda kemudian menjadi ciri khas beliau yang pernah terperosok dalam lembah kelam, dan menjadi visi misi beliau dalam menjangkau anak muda untuk masuk ajaran Islam.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje ditunjukkan dengan perubahan hidup.

        Tidak mudah untuk anak muda generasi modern untuk bisa lepas dan meninggalkan dunia kelam yang penuh dengan narkoba, minuman keras dan aneka gaya hidup yang merusak akhlak dan hati nurani. Ustadz Jefri telah menunjukkan kerja keras dan perubahan secara total dengan perubahan qolbu dan semua atribut sikap, tutur kata dan kehidupannya yang menjadi teladan buat kita semua.

Teladan Kepemimpinan Qolbu ditunjukkan dengan kesetiaanya untuk setia pada istri terkasih.

       Sebagai seorang Ustadz yang merupakan jabatan prestisius dalam kaum Islam, yang disorot dan penuh dengan fokus hormat & kekaguman dari pengikut, tidak ada tokoh agama yang tidak akan tergoda dengan semua kegelimangan itu, apalagi dengan wajah rupawan dan background keartisan beliau yang bagus. Di akhir hayat, istri terkasih beliau tetap hanya seorang yang bernama Pipik Dian Irawati yang dinikahinya pada tahun 1995 (18 tahun pernikahan yang langgeng). Seorang pemimpin juga dinilai dari kecakapannya mengatur istri dan rumah tangganya secara harmonis oleh umat diluar.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje ditunjukkan dengan pengikut yang banyak.

       Memang berbahaya untuk mengukur kadar kepemimpinan seseorang dari jumlah pengikut. Sampai artikel ini diposting akun twitter beliau di @jefri_buchori mencapai follower 238,892 orang, sedangkan yang di akun @Jefry_Buchori yang dikelola oleh istri terkasih, mencapai 51,123 orang. Itu hanya di Twitter saja, belum termasuk akun Facebook yang mencapai 27,191 orang dan itu belum termasuk umat beliau lainnya di pesantren, masjid dan yang tersebar diseluruh Indonesia. Seorang pemimpin yang bijak dan berkharisma akan selalu dihampiri oleh umat tanpa harus menggembar gemborkannya, intimidasi, tipu daya, politik uang dan banyak cara kurang terpuji lainnya. Beliau menunjukkan dengan apa adanya.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje dinyatakan dengan kerja keras dan keuletan.
 
       Seorang pemimpin memberikan contoh teladan dengan sikap dan apa kualitas yang dimilikinya. Keuletan dan kerja keras Ustadz Jefri dinyatakan dengan ketekunan pada profesi, tidak malu bila berdagang dan selalu mencari rida dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Teladan kepemimpinan qolbu ini merupakan contoh yang harus ditiru oleh generasi muda jaman sekarang bila mereka ingin maju dan berhasil

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje selalu mengutamakan hati dalam syiar dakwah.
 
       Kalimat beliau dengan jelas selalu mengaitkan hati dan kebaikan kepada semua orang. Dan itu ditunjukkan dengan ketaatan Ustadz Uje untuk selalu taat beribadah dan menganjurkan umat untuk senantiasa mengikuti ajaran Quran dan mengikutinya dengan sepenuh hati dan selalu menfokuskan umat untuk merawat hati dan lidah. Apalagi kalimat beliau yang terkenal, yang mengatakan “Hati & Lidah seringkali jadi pangkal masalah”.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje dinyatakan dengan kerendahan dan kesabaran hati.

     Teladan Ustadz Jefri Al Buchori sebagai seorang pemimpin dengan qolbu (hati nurani) ditunjukkan dengan sikap beliau yang sabar dan berjiwa pemaaf. Sebagai Pemimpin, hal ini tidak mudah dilakukan bila tidak memiliki kerendahan hati. Gesture dan perkataan kadang tidak bisa sejalan kalau ada kemunafikan, dan hal itu tidak ditemui dalam diri Ustadz Jefri Al Buchori. Dan dinyatakan bahwa “Memberi maaf tdk harus menunggu yg salah meminta maaf.. itulah kemuliaannya”.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje dinyatakan dalam kemurahan hati.
 
        Dikenal sebagai seorang yang dermawan, Ustadz Uje sudah melegenda dalam pertemanan yang banyak membantu orang yang sedang kesusahan. Tidak disebar beritakan, dan banyak membantu dengan riil kepada orang susah dan penyandang cacat agar mereka dapat mencari nafkah. Dikisahkan saat malam terakhir beliau di Kemang, masih sempat membantu SPG Rokok dengan membeli produk dan membela SPG dari pengusiran satpam dan bahkan memberi satpam itu dengan rokok yang dibelinya.

Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Uje ditunjukkan dengan concern terhadap Buah Hati.
 
       Sebagai orang tua, Ustadz Jefri Al Buchori membebaskan anaknya untuk meraih cita-citanya sebaik dan setinggi mungkin. Tidak memaksakan mereka untuk mengikuti jalan hidupnya asal dicapai dengan kerja keras dan iman. Orang tua yang tidak memaksakan kehendak lebih memfokuskan kepada keberadaan anak untuk bisa berkembang sebaik mungkin dan hal ini hanya dapat dicapai dengan sebuah kepemimpinan qolbu yang sejati dari Ustadz Uje.

       Selamat jalan Ustadz Uje. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga beliau akan dikuatkan. Teladan Kepemimpinan Qolbu Ustadz Jefri sekiranya menjadi contoh yang layak ditiru oleh generasi muda Islam khususnya dan semua generasi muda Indonesia pada umumnya. 

sumber : http://solusibijak.com/teladan-kepemimpinan-qolbu-ala-ustadz-jefri-al-buchori

Menurut pendapat saya,

      Ustadz Jefri Al-Buchori biasa disapa dengan Uje merupakan sesosok ustadz yang penuh kharismatik dan menjadi panutan bagi para semua kawula, dari mulai orang tua, remaja, bahkan anak-anak sekalipun . Sebelum menjadi ustadz yaitu pada saat remaja, Uje pernah menghadapi kehidupan yang kelam yaitu terjerumus kedalam kehidupan Narkoba, pada saat umroh seketika Allah telah memperlihatkan kemaksiatan yang telah beliau lakukan dan pada akhirnya beliau berubah perlahan menjadi orang yang baik dan menjauhkan barang-barang haram yang dulu pernah ia rasakan. Dengan gaya ceramahnya yang khas, Uje pun dijuluki sebagai " Ustadz Gaul". Pada satu waktu, saya pernah bertemu dengan beliau mendengarkan ceramahnya, ceramah yang disampaikan penuh dengan inspiratif, mudah dipahami dan tidak membosankan. Beliau datang dengan istrinya yaitu mba Pipik yang begitu cantik dan anggun . Entah mengapa beliau dipanggil begitu cepat dengan kecelakaan yang telah dialaminya yaitu kecelakaan motor di daerah Pondok Indah. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni dosanya serta diberi ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan . Amiiiiiinnnnn ..